Diare pada anak-anak dapat terjadi disebabkan oleh makanan yang terkontaminasi kuman. Kuman bisa berasal dari tangan kotor, tersentuh langsung dengan kotoran, juga terkena hewan peliharaan. Anak-anak sering lupa mencuci tangan, mereka juga suka memasukkan jari kemulut. Inilah saat-saat masuk nya kuman ke dalam tubuh.
Diare ringan yang sering terjadi pada anak pada umumnya tidak berlangsung lama dan dapat ditangani di rumah. Walaupun demikian, tetap harus segera ditangani agar tidak terjadi komplikasi yang lebih serius.
Antisipasi terbaik jika terjadi diare pada anak adalah sebagai berikut.
Beri asupan cairan yang cukup untuk menghindari dehidrasi
Mengganti kehilangan cairan adalah salah satu kunci penting dalam penanganan diare agar terhindar dari dehidrasi. Orang tua perlu mengetahui bahwa dehidrasi pada anak adalah kondisi yang patut diwaspadai.
Pada kondisi diare untuk mencegah dehidrasi, upayakan untuk menyusui buah hati Anda tiap 10 menit dengan menggilir masing-masing sisi payudara selama 1-2 menit. Jika Anda menggunakan botol susu, perhatikan takarannya. Bayi baru lahir yang sedang sakit membutuhkan tambahan ASI sebanyak 30 ml pada tiap kali pemberiannya. Bayi yang sudah berusia sekitar satu tahun membutuhkan tambahan ASI sebanyak 90 ml pada tiap kali pemberiannya. Jumlah penambahan yang dimaksud adalah perbandingan dengan bayi yang sehat.
Bagi anak-anak, penting untuk memberinya cairan oralit. Pemberian cairan saja, tanpa kandungan gula atau elektrolit, tidak bisa dikatakan sebagai asupan yang ideal. Oralit yang terdiri atas campuran air dengan gula dan garam berfungsi untuk menggantikan karbohidrat, elektrolit, dan mineral penting lainnya yang hilang dalam tubuh akibat diare.
Cegah malanutrisi dengan makanan yang sehat
Anda dianjurkan untuk terus memberi makanan pada bayi atau anak seperti biasa. Meski begitu, Anda juga harus berhati-hati dalam memberi makanan atau minuman sebab beberapa di antaranya mungkin dapat membuat diare anak berlangsung lebih lama. Contohnya adalah susu. Sebagian anak ada yang mengalami intoleransi laktosa ringan dalam jangka waktu pendek.
Pilih makanan yang dapat dicerna dengan mudah oleh tubuh anak, antara lain nasi putih, pasta, kentang tumbuk, pisang, roti, serta berbagai rebusan daging, ayam, atau ikan. Makanan jenis pati serta sayur-sayuran dan buah-buahan segar kadang-kadang dapat membantu menjadikan tekstur tinja lebih padat. Namun untuk anak-anak, sebaiknya hindari memberikan buah dalam bentuk jus karena mengandung berbagai jenis gula yang dapat memperburuk diare dan nyeri perut. Hindari memberi makanan yang mengandung terlalu banyak lemak atau gula.
Setelah diberikan makanan sedemikian rupa, Anda kemungkinan tetap dihadapkan dengan kondisi tinja anak yang masih encer. Hal ini dikarenakan usus masih beradaptasi dalam menyerap makanan padat. Ini bukan kondisi yang harus dikhawatirkan karena tahapan ini biasanya hanya berlangsung singkat dan selama tidak ada gangguan lain, maka tidak diperlukan pengobatan.
Tunda pemberian obat-obatan dan kenali kapan harus ke dokter
Hindari memberi obat apapun, termasuk obat diare, jika belum berkonsultasi dengan dokter. Sangat disarankan segera memeriksakan anak ke dokter jika terjadi hal-hal berikut.
- Terjadi diare lebih dari tiga hari,
- Diare + muntah yang bercampur darah atau cairan kuning/hijau,
- Anak menjadi sangat lemah, bahkan tidak mampu berdiri,
- Terjadi demam tinggi,
- Dalam 8 jam mengalami diare 4 kali atau bahkan lebih,
- Terdapat ruam pada tubuh,
Jika anak mengalami diare, kita harus memastikan bahwa dia tidak mengalami komplikasi dehidrasi. Dehidrasi berisiko membawa dampak buruk berupa kerusakan otak, kejang, dan bahkan kematian.
No comments:
Post a Comment