Berbagai macam rasa cokelat saat ini sangat mudah ditemukan di mana-mana. Variasi rasa yang menggoda makin menarik minat para penggemarnya. Cokelat disebut-sebut memiliki manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya?
Kandungan penting dan utama cokelat adalah kokoa. Zat flavanol dalam kokoa memiliki efek antioksidan yang mampu mengurangi kerusakan sel dan menurunkan risiko sakit jantung. Kandungan flavanol dalam cokelat susu lebih sedikit dibandingkan cokelat hitam (dark chocolate).
Menurunkan Resiko Penyakit
Beberapa penelitian menunjukkan, cokelat bermanfaat menghindarkan seseorang dari penyakit kardiovaskular. Efek-efek yang bisa didapatkan antara lain:
- Menurunkan tensi/tekanan darah. Rata-rata, konsumsi cokelat menekan tekanan darah sistolik hingga dua poin.
- Meningkatkan HDL (high-density lipoprotein) yang juga kita kenal sebagai kolesterol baik. Cokelat juga sekaligus menurunkan LDL(low-density lipoprotein) / kolesterol jahat.
- Mencegah kencing manis/diabetes dengan memperbaiki resistansi insulin. Untuk penderita diabetes tipe 2, manfaat lain yang didapatkan adalah meminimalisasi komplikasi dari gula darah yang tinggi.
- Memlancarkan aliran darah.
Studi lain menyebutkan bahwa konsumsi cokelat hitam dapat mengurangi sindrom kelelahan kronis yang dialami tiap hari.
Selain itu, penelitian terhadap zat biologis aktif dari cokelat seperti methylxanthine, menunjukkan kemampuannya untuk memicu gairah seksual, hal ini sudah diketahui sejak jaman romawi kuno.
Efek Coklat yang Merugikan
Perlu kita ketahui disisi lain, konsumsi cokelat juga dapat mendatangkan efek yang merugikan bagi tubuh. Misalnya memicu timbulnya jerawat. Meski cokelat tidak pernah disebut sebagai penyebab utama jerawat, namun beberapa bahan makanan seperti gula, sirup jagung, dan karbohidrat tertentu, tidak jarang dicampurkan ke dalam cokelat kemasan.
Rasa cokelat yang nikmat juga tidak sering menyebabkan adiksi atau ketagihan. Jika hal ini terjadi, maka bukan mustahil cokelat dapat meningkatkan berat badan lantaran dikonsumsi berlebihan. Kondisi berat badan berlebih justru akan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler.
Cara Konsumsi Cokelat yang Benar
Banyak cokelat kemasan yang di pasaran saat ini menambahkan banyak bahan tambahan sehingga mengakibatkan peningkatan kandungan lemak, gula, dan kalori. Hal itu justru dapat meningkatkan penambahan berat badan yang berujung pada berbagai risiko penyakit.
Pada dasarnya kokoa dalam cokelat mengandung zat gula dan lemak yang rendah. Sementara, serat tidak larut yang dimiliki kokoa sebagian besar berasal dari kulit ari biji kokoa yang belum diproses.
Jika kita ingin mengambil manfaat besar dari cokelat untuk kesehatan, maka pilih bubuk kokoa tanpa pemanis yang dapat disajikan pada susu rendah lemak, bubur gandum, atau makanan dan minuman lain yang dikonsumsi.
Satu sendok makan bubuk kokoa asli tanpa pemanis mengandung 20 kalori, sekitar 0,5 gram lemak dan 1 gram serat dan hebatnya Kokoa jenis itu juga tidak mengandung lemak jenuh.
Berbeda dengan 2 ons atau 56 gram cokelat susu yang rata-rata mengandung 270 kalori, 17 gram lemak, dan 10 gram lemak jenuh. Cokelat susu sama sekali tidak mengandung serat.
Cokelat memang baik dan dapat mendatangkan manfaat bagi tubuh, namun sebelum membeli, perhatikan label pada kemasan produk yang Anda pilih. Sebaiknya hindari produk dengan banyak bahan tambahan seperti pemanis yang berlebihan.
No comments:
Post a Comment