Saturday, April 27, 2013

Gagal bayi tabung, Sukses dengan pola hidup

Vini memang termasuk perempuan yang tidak mudah memiliki keturunan. Sejak remaja siklus haidnya tidak teratur. Bahkan ketika haid, dia selalu merasa kesakitan. Hal itu berlanjut hingga dia menikah. Berdasar pemerikasaan dokter, dia di diagnosis mengalami endometriosis atau penyakit dalam dinding rahim. Awalnya Vini diberi obat-obatan dan tidak disarankan operasi. Karena hal itu tidak kunjung memberi hasil positif, akhirnya Vini mencari referensi lain.

Bayi tabung akhirnya menjadi pilihan pasangan usia subur tersebut. Apalagi dalam tahap pemeriksaan, Vini juga divonis memiliki penyumbatan pada salah satu tuba falopinya. Pada 1999 Vini memulai program bayi tabungnya dengan tiga buah sel telur menjadi embrio, tetapi semuanya gagal.

Karena berniat melakukan program bayi tabung kedua, Vini harus istirahat selama 3 bulan karena kondisi reproduksi harus betul-betul stabil. Namun program bayi tabung kedua juga mengalami kegagalan. Dalam keadaan sedemikian labil akhirnya saya dan suami jauh lebih pasrah. Kesana kemari mencari second opinion dan alternatif cara mempunyai anak. Vini akhirnya mencoba rekomendasi seorang teman untuk menemui seorang dokter di Semarang, anehnya dokter ini hanya memberi obatan-obatan medis dan akhirnya tak kunjung berhasil. Ada lagi alternatif untuk mengkonsumsi jamu oleh seorang tabib di Malang namun setelah enam bulan juga gagal.

Pada akhirnya Vini dan suami stop mencari alternatif dan mengubah pola makan dan gaya hidup sehari-harinya. Dengan menerapkan pola hidup sehat, makan makanan tinggi serat terutama sayuran organik, buah-buahan organik, istirahat cukup dan olah raga teratur. Sesekali mereka berkonsultasi dengan dokter hingga pada Februari 2001 Vini telat datang bulan. Setelah di cek dengan test pack, hasilnya positif. Dan hingga kini Vini dan suami telah memiliki 2 buah hati yang keduanya putri yang sangat cantik dan cerdas.

Tahukah anda bahwa permasalahan kesehatan yang kita hadapi sehari-hari sangat banyak yang sebenarnya sangat simple pemecahannya. Contohnya kedua pasangan diatas, hanya dengan mengubah pola makan dan gaya hidup, maka hasil fantastis yang mereka dapatkan. Tahukan anda bahwa hampir 90% penyakit abad ini disebabkan oleh pola makan kita yang sangat tidak seimbang? Terlalu banyak mengandung gula, garam, penyedap, pewarna, pemutih, pengawet, pestisida, hormon, dan segala macam zat kimia yang pada dasarnya tidak diperlukan oleh tubuh. Semua zat kimia tersebut menumpuk pada sistem pencernaan kita dan terserap pada usus kita hingga melemahkan seluruh organ tubuh manusia.

Oleh karena itu sedini mungkin ubah gaya hidup dan pola makan kita saat ini dengan Gaya Hidup Organik Melilea. Makan makanan organik yang sangat tinggi antioksidan, sangat tinggi kandungan gizinya dan penuh dengan nutrisi yang diperlukan tubuh, tidak mengandung pestisida, pupuk kimia, pengawet, pengemulsi, pewarna dll.. Marilah kita lihat tabel berikut kandungan zat yang membedakan sayuran organik dan bukan organik



No comments:

Post a Comment