Saturday, March 26, 2016

Pola Makan Terbaik Bagi Ibu Hamil by Melilea Surabaya

Pola makan kita, dalam merencanakan kehamilan dan sewaktu hamil ternyata bisa berdampak buruk pada janin dalam kandungan. Ini dia penjelasannya!
Ketika merencanakan kehamilan dan sewaktu hamil, kita disarankan untuk mengkonsumsi makanan sehat yang disarankan untuk mendukung kondisimu yang berbadan dua. Jika asupan tersebut tidak terpenuhi, kamu berisiko melahirkan Si Kecil dengan kondisi cacat.

Bayi lahir cacat dapat mengalami kelainan fisik dan mental. Hal ini juga dapat memicu kematian bayi. Namun, kamu masih bisa mencegah hal tersebut terjadi dengan memenuhi asupan yang dianjurkan saat merencanakan kehamilan dan selagi hamil.
Menurut pakar makanan diet, jika kamu kurang mengkonsumsi asupan yang mengandung vitamin B9 atau asam folat, Si Kecil bisa berisiko lahir dengan kondisi cacat tabung saraf. Ini adalah cacat yang mempengaruhi otak dan sumsum/saraf tulang belakang. Kondisi ini biasanya dapat terjadi selama tiga bulan pertama kehamilan.
Dua jenis cacat tabung saraf yang paling umum yaitu spina bifida dan anensefali.
Spina bifida. Kondisi di mana tulang belakang janin tidak menutup sepenuhnya. Hal ini membuat saraf rusak dan kelumpuhan kaki.
Anensefali. Kondisi ini di mana otak dan tengkorak Si Kecil tidak berkembang. Kelainan tersebut bisa menyebabkan Si Kecil lahir dalam kondisi tidak bernyawa atau meninggal sesaat setelah lahir.
Untuk mencegah hal tersebut, kamu disarankan untuk mengonsumsi asam folat sebanyak 400 mcg per harinya, dimulai dari sebulan sebelum hamil hingga mencapai tiga bulan pertama kehamilan. Setelah kandungan memasuki usia empat hingga sembilan bulan, naikkan dosisnya menjadi 600 mcg.
Asam folat alami bisa ditemui pada makanan seperti kacang tanah, asparagus, bayam, jeruk, atau sereal yang difortifikasi asam folat. Untuk praktisnya, kamu dapat mengonsumsi suplemen asam folat dengan dosis tersebut.
Selain asam folat, kamu juga bisa berisiko melahirkan bayi dengan cacat tabung saraf ketika kurang mengonsumsi makanan mengandung vitamin B12. Menurut ahli, vitamin ini sangat penting untuk menunjang fungsi sistem saraf dan produksi sel darah merah.
Kita disarankan mengonsumsi vitamin B12 tiap harinya sebanyak 2.6 mcg selama masa kehamilan. Asupan ini banyak ditemui secara pada telur, daging sapi, daging unggas, dan susu.

Kelainan lainnya

Selain cacat tabung saraf tulang belakang, pola makan yang buruk juga dapat memicu bayi mengalami:
  • Bibir sumbing hingga ke langit-langit mulut. Kekurangan makanan bernutrisi saat hamil bisa meningkatkan peluang kamu melahirkan bayi dengan kondisi ini.
  • Penyakit jantung bawaan. Kondisi ini berisiko tinggi terjadi pada bayi jika kamu kurang mengonsumsi makanan mengandung vitamin B2 (riboflavin) dan B3 (niacin). Apalagi jika kamu juga senang mengkonsumsi makanan tinggi lemak jenuh.
  • Gastroskisis. Jika kamu memiliki indeks massa tubuh yang sangat rendah, disamping itu kurang asupan protein atau zinc, kamu berisiko melahirkan bayi dengan kondisi gastroskisis atau cacat lahir di mana rongga perut bayi tidak menutup sempurna.
  • Hernia diafragma bawaan. Kondisi ini berisiko tinggi terjadi pada bayi jika kamu kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin E, vitamin B12, retinol, kalsium, dan selenium. Keadaan ini ditandai lubang pada selaput diafragma sehingga organ di rongga perut masuk ke rongga dada. Diafragma adalah selaput pembatas antara rongga dada dan rongga perut.
Jadi, jika ingin memiliki bayi yang sehat, perhatikan asupan makanan selagi kamu masih dalam tahap merencanakan kehamilan dan selagi hamil. Perbanyak mengkonsumsi makanan sehat rendah lemak seperti sayuran dan buah-buahan organik. Jika diperlukan dan agar lebih praktis, cukup konsumsi Greenfield Organik Melilea 3x sehari selama merencanakan kehamilan maupun semasa hamil dan menyusui
Order Melilea 0813-5721-4274 (WA), 5947AD6B (BB)

No comments:

Post a Comment