Makanan yang dibakar sangat disukai banyak orang. Sebut saja sate, ikan bakar, ayam bakar, ayam panggang dan banyak lagi panganan jenis bakar ini. Namun dibalik enaknya makanan tersebut, tersembunyi kemungkinan yang sangat berbahaya. Makanan yang dibakar menimbulkan senyawa karsinogenik yang memicu kanker.
Menurut Prof Dr dr Widodo Ario K Sp THT-KL (K) tercatat sekitar 400 orang tiap tahun terkena tumor ganas area telinga, hidung, tenggorokan, kepala, leher. Dari jumlah tersebut mayoritas merupakan penderita kanker nasofaring, yakni saluran yang terletak di belakang hidung dan di atas rongga mulut.
Salah satu pemicu berkembangnya kanker nasofaring adalah pengelolaan makanan pada suhu tinggi. Sejumlah kuman mungkin mati akibat proses makanan pada suhu tinggi namun justru menghidupkan senyawa karsinogenik pemicu kanker nasofaring. Pemicu lainnya adalah proses pengawetan makanan dengan cara diasinkan. Proses pengasinan menyebabkan tingginya zat nitrosamine dan radikal bebas. Kanker nasofaring rentan menyerang kelompok orang berusia di atas 40 tahun, perokok, penyuka alkohol, penderita kekurangan vitamin kronis, dan kondisi sanitasi/higienis mulut yang buruk.
Gejala kanker nasofaring antara lain dengingan terus menerus pada telinga, pilek berkepanjangan yang disertai darah, serta suara parau berkepanjangan. Selain itu sering mimisan dan nyeri saat menelan makanan. Widodo menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu terlalu khawatir mengkonsumsi makanan yang dibakar dan diasinkan asal jangan terlalu berlebihan. Hal itu juga harus dibarengi dengan pola hidup sehat seperti banyak mengkonsumsi air putih, banyak makan buah-buahan dan sayuran mentah/tanpa diolah dan sebaik-baiknya adalah yang organik.